Bengkulu -DANRAMIL
407-05/RA MAYOR CHB ABU HASAN beserta anggotanya Melaksanakan takjiah malam ke 2 atas meninggalnya almarhumah ibu Yuliani binti A.Baid.Umur 71. Di karenakan sakit.Dan sekalian mengisi ceramah singkat tentang kematian.
MAYOR CHB ABU HASAN mengatakan kematian bisa menjadi pengingat ibadah dan kehidupan bagi umat Muslim. Kematian merupakan fase yang akan dilewati oleh semua makhluk hidup, termasuk manusia.
Kehidupan di dunia yang bersifat sementara, terkadang banyak orang yang lupa dan menggunakan waktunya untuk hal-hal yang tidak baik, seperti malakukan maksiat. Padahal, kesempatan hidup di dunia harusnya digunakan untuk membanyak amal baik dan Kondisi seperti ini membuat ceramah singkat tentang kematian perlu disampaikan di acara ini dan di masjid maupun di suatu tempat yang sedang melaksanakan kegiatan agama. Dengan mendengarkan ceramah singkat tentang kematian dapat menjadi pengingat kita untuk lebih memperbanyak ibadah.tuturnya",
Ingatlah bahwa di dunia ini ada kehidupan dan ada pula kematian. Kematian adalah takdir yang sudah pasti dan tidak bisa kamu negosiasikan. Kematian sendiri merupakan gerbang pertama yang harus kamu lewati untuk mencapai akhirat.
Oleh sebab itu, tanyakan pada diri kita sendiri, sudah siapkah kita menghadapi kematian? Sudah cukupkah bekal yang kita miliki selama ini? Pantaskah kita untuk bertemu Rabb kita? Layakkah kita untuk ditempatkan di dalam surga beserta kemewahan di dalamnya.
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang beriman yang senantiasa mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat sehingga kita bisa mati dengan husnul khatimah. Mati dengan ridha dari Allah SWT.
Meskipun kita berusaha untuk menghindari kematian dengan berbagai upaya sekalipun, maka sesungguhnya kita tidak akan pernah sanggup menghindarinya. Di manapun kita bersembunyi untuk menghindarinya pasti kita akan didatangi oleh kematian itu jika waktunya telah tiba.
Namun anehnya, para hadirin, betapa banyak diantara kita yang lalai dari takdir yang satu ini. Bahkan terkadang seolah-olah kita merasa akan hidup selamanya. Kita terlalu sering fokus mengejar cita-cita dunia sampai lupa ada kematian yang dapat memutus cita-cita tersebut.
Padahal, hadirin, apabila kita mau merenung sejenak, maka sesungguhnya setiap detik yang kita lalui adalah detik-detik menuju pada takdir kematian kita. Bahkan setiap kaki kita melangkah, sesungguhnya kita sedang menuju langkah terakhir kita. Hanya saja kita tidak pernah tahu di bumi sebelah manakah kaki kita berhenti melangkah.
Untuk itu, mulai dari sekarang ingatlah akan kematian. Ingat pula tentang apapun yang kita usahakan dan kita amalkan hendaknya dilakukan dalam rangka mendapatkan balasan di akhirat. Ingatlah bahwa dunia ini sementara sedangkan kehidupan setelah kematian adalah kehidupan yang kekal dan abadi.
“Dunia pergi menjauh dan akhirat datang mendekat. Karena itu, jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan menjadi budak-budak dunia. Sekarang waktunya beramal, dan tidak ada penghisaban. Sedangkan besok waktunya penghisaban, tidak ada amal.”
Marilah saudaraku, kita mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan segera bertaubat memohon ampunan dan rahmat Allah ta’aala sebelum terlambat. Sebab begitulah kematian orang kafir. Suatu bentuk kematian yang diwarnai penyesalan yang sungguh terlambat.
Kematian itu milik semua makhluk Allah, manusia, hewan, tumbuhan termasuk bangsa malaikat dan setan semuanya akan merasakan apa yang namanya kematian.
Kematian membuat hubungan antara orang-orang yang dicintai dan yang mencintai terpisahkan. Karena kematian, seseorang harus meninggalkan harta benda yang begitu dicintai, begitu dibanggakan dan begitu diagungkan.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan. Terima kasih atas perhatianya.Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.tutupnya(14-07-2023)